Notification

×

Kategori Berita

Tags

Iklan

Pengantar

Kamis, 02 Desember 2010 | Desember 02, 2010 WIB Last Updated 2012-01-08T00:05:35Z
Fakta kehidupan Karl Mark cukup dapat diringkas. Ia lahir 1818 di Rheineland yang sedang digabung ke kerajaan Prusia. 1836 ia masuk Universitas Berlin. Dan 1841 ia mendapat doktornya dengan desertasi mengenai filsafat kuno. Dua tahun kemudian ia editor dua majalah. Pertama, Rheinische Zeitung di Rheineland dan kedua, Deutsche Franzosiche Jahrbucker, terbitan Paris yang ditujukan pada pembaca Jerman. Kedua-duanya ditutup kekuasaan Prusia karena dianggap melanggar hukum. Marx lalu mundur ke Brussel sebagai buangan. Dalam tahun 1848 yang revolusioner ia sanggup kembali ke Jerman. Lalu ia jadi editor sebuah majalah baru, Neue Rheinische Zeitung. Tapi kemudian ia dibuang kembali. Kali ini ke London.

Sisa hidupnya, 1849-1883, ia orang buangan di Inggris. Tidak pernah lagi mendapat pekerjaan tetap. Ia lalu hidup dari warisan, pemberian orang dan pendapatan tak tetap dari penulisan jurnalis bebas. Masa terpanjang periode ini ia hidup dirundungi kemiskinan dan penyakit Tapi samapi pada masa akhir hayatnya, pengaruh politiknya yang tak terabaikan. Kehidupannya yang kelabu di pengasingan adalah yang paling menarik bagi masa kini. Seluruhnya karena ide dan pikiran-pikiran yang dihasilkannya.

Sampai pertengahan tahun 1840-an, pandangan Marx dibentuk dan berobah cepat sekali, begitu ia dapat menyerap berbagai ide dan pemikiran dari berbagai Sumber. Dalam 1843-4 ia jadi sosialis dan mulai kerjasama dan persahabatan seumur hidup dengan Frederich Engels dalam mempelajari ekonomi.

Dalam kerjasamanya dengan Engels ia samapai pada suatu pemikiran “Materialisme Sejarah” – Historical materialism—yang ia pegang teguh sampai akhir hayatnya. Masyarakat, katanya, berkembang melalui suatu pertumbuhan yang bertingkat-tingkat. Masing-masing tingkat punya struktur ekonomi yang berbeda-beda. Tingkat paling akhir , kapitalisme. Ia harus digulungkan melalui suatu revolusi yang dipimpin klas pekerja. Teorinya yang tak lapuk mengenai sejarah dan program politiknya yang praktis dikaitkan oleh analisisnya mengenai kapitalisme. Yang didalamnya dihasilkan dua hal, pertama meningkatnya krisis- krisis ekonomi dan kedua, menajamnya polarisasi klas, sehingga menyusun suatu tingkat baru revolusi yang akan datang.
Ia mulai dengan analisis yang hanya menggambarkan. Ketika ia dipaksa ke pengasingan sesudah tahun 1848, Marx menjadi mapan untuk meyelesaikan karyanya. DAS KAPITAL adalah hasil akhirnya.
×