Dengan berakhirnya abad 20, kemanusiaan diwarnai oleh berbagai bencana alam
yang tidak terduga, dan menempatkan masa depan kehidupan umat manusia berada di ujung tanduk. Tetapi bagaimana mencegah bencana alam dan membangun sebuah masyarakat dalam situasi seperti ini bukanlah hal yang sederhana hanya dengan melihat pada gejala-gejalanya-yang tampak di permukaan-tetapi membutuhkan pemahaman lebih jauh akan penyebab sosial yang ada di baliknya.
Masyarakat dan alam bukanlah dua kutub yang saling bertentangan. Mereka saling terhubung secara keseluruhan. Ukurannya adalah bahwa satu aspek tidak cukup efektif untuk memberikan solusi terhadap keseluruhan. Solusi atas persoalan lingkungan tidak akan berhasil jika tidak dikaitkan dengan kebutuhan dasar manusia, dan sebaliknya hal ini juga tidak akan tercapai jika kaum tertindas, yang mewakili mayoritas umat manusia, terbebas dari penindasan yang dilakukan oleh masyarakat kelas. Hal ini hanya akan tercapai melalui restrukturisasi masyarakat secara radikal untuk memastikan bahwa kapasitas produksi masyarakat berlangsung dibawah kontrol yang demokratis dan dijalankan sesuai kebutuhan rasional seluruh anggotanya, bukan hanya untuk memperkaya segolongan minoritas dengan mengorbankan mayoritas pekerja.
Kebebasan tidak akan jatuh dari langit. Kebebasan hanya akan tercapai apabila kaum tertindas itu sendiri yang secara konsekuen berjuang untuk mengahancurkan penindasan. Sebuah perjuangan mengambil berbagai bentuk dan menuntut sebuah sistem aliansi yang kompleks untuk mengalahkan divisi-divisi yang dibentuk oleh masyarakat kelas diantara kaum tertindas dan menyatukan mereka dalam sebuah gerakan yang berkekuatan dan menyatu. Hanya dengan memantapkan sebentuk aliansi dan pengalaman dari aksi bersamalah maka mayoritas kaum tertindas, dalam arti demokratik, dapat merencanakan dan mengimplementasikan sebuah strategi untuk mencapai sebuah masyarakat yang bebas dari penindasan dan penghisapan.
Partai Sosialis Demokratik mempunyai perspektif untuk membantu membangun sebentuk aliansi dengan kekuatan progresif lainnya serta individu dalam rangka membantu memobilisasi sejumlah besar massa dalam perjuangan untuk perubahan sosial secara radikal. Tujuan kami adalah untuk membangkitkan rasa percaya diri massa agar mereka bersandar pada kekuatan persatuan mereka sendiri, daripada mengandalkan kekuatan lain dalam perjuangan. Parlemen dan beberapa institusi demokrasi ala borjuis lainya dapat digunakan sebagai alat publikasi. Tetapi kami menentang penggunaan bentuk aksi massa dalam ekstra parlementer-rally, mogok, pertemuan terbuka-untuk mendukung pemilu, lobbying, parlemen dan politisi kapitalis yang membayangi mereka
Gerakan pembebasan perempuan yang independen
Penindasan terhadap peempuan karena jenis kelaminnya telah mempertegas alasan obyektif untuk memobilisasi kaum perempuan dalam perjuangan melalui organisasi mereka sendiri. Kami mendukung dan membantu terbangunnya gerakan pembebasan perempuan yang independen.
Gerakan perempuan yang kami maksud adalah kaum perempuan yang mengorganisir diri mereka pada satu tahap atau lebih untuk berjuang melawan penindasan yang dilakukan oleh masyarakat terhadap mereka.
Gerakan perempuan memiliki karakter sendiri karena keberagamannya, penetrasinya pada setiap lapisan masyarakat, dan fakta bahwa mereka tidak terikat pada satu organisasi politik tertentu, meskipun mereka yang aktif memiliki berbagai aliran. Lebih-lebih, beberapa kelompok dan aksi koalisi, meskipun dipimpin dan dilakukan oleh massa perempuan, namun terbuka terhadap kaum laki-laki, seperti Organisasi perempuan nasional di Amerika dan Kampanye aborsi nasional di Inggris.
Pada saat kebanyakan kelompok perempuan berkembang terpisah dari organisasi buruh dan gerakan sosial lainnya, menguatnya radikalisasi telah mendorong semakin banyak massa perempuan dengan kemauan sendiri mengorganisir diri mereka untuk masuk dalam organisasi-organisasi ini. Hal ini telah meningkatkan aktivitas kaum perempuan dalam serikat buruh, komite-komite untuk perdamaian, koalisi untuk lingkungan, komite-komite untuk solidaritas internasional, dll, bahkan mengorganisir diri secara independen seputar tuntutan mereka sendiri.
Yang kami maksud dengan independen adalah gerakan yang diorganisir dan dipimpinoleh perempuan; yang meletakkan prioritas pertama untuk memperjuangkan untuk hak-hak dan kepentingan perempuan, yang menolak untuk mensubordinatkan perjuangan untuk kepentingan lain; yang tidak subordinat terhadap keputusan atau kepentingan partai politik tertentu atau kelompok sosial lainnya karena gerakan ini terbuka bagi semua kaum perempuan yang bersedia turut dalam perjuangan untuk melawan penindasan terhadap mereka; yang juga bersedia berjuang bersama kelompok tertindas lainnya yang membutuhkan, apapun bentuk dan golongannya
Jelas tidak semua kelompok dalam gerakan yang bisa memenuhi secara penuh kriteria tersebut namun gerakan akan berhasil apabila hal ini yang menjadi arah dari pembentukan gerakan.
Kami berusaha mempertahankan agar organisasi-organisasi pembebasan perempuan dan perjuangan independent dari partai dan seluruh kekuatan borjuis. Kami menentang pihak yang berusaha untuk menghubungkan perjuangan perempuan yang independen dengan konstruksi kaukus perempuan didalam atau yang berorientasi pada partai-partai kapitalis atau politik borjuis, seperti yang terjadi di Amerika, Canada dan Australia
Kami menolak bentuk partai politik perempuan seperti di Belgia dan Spanyol serta tempat-tempat lain yang didukung oleh beberapa Feminis. Segala usaha yang secara politis membatasi heterogenitas politik dalam gerakan perempuan termasuk tahapan dan dampaknya namun menghadirkan kepentingan seuntai dari gerakan dari kebutuhan untuk memobilisasi massa perempuan dari semua lapisan dalam perjuangan dan dalam aliansi gerakan akan ditempa. Dipilihnya lebih banyak perempuan untuk bekerja di kantor publik pada sebuah program reformis ketika refleksi dari perubahan sikap tidak akan mentransfer secara radikal dasar penindasan perempuan…….hanya akan mempertegas pembatasan reformasi dalam masyarakat kelas
Kelompok yang terdiri dari perempuan saja
Bentuk organisasi yang paling dominan dalam gerakan perempuan adalah kelompok yang anggotanya terdiri dari perempuan. Secara nyata hal ini terjadi di sekolah, gereja, pabrik hingga serikat buruh. Hal ini menggambarkan keterbatsan perempuan dalam mengambil kepemimpinan di organisasi mereka dimana mereka dapat belajar dan berkembang serta memimpin tanpa khawatir akan dilecehkan atau diatur oleh laki-laki atau bersaing dari awal
Sebelum mampu memimpin yang lainnya kaum perempuan harus terlebih dahulu menghilangkan perasaan inferior dan terasing. Mereka harus belajar untuk memimpin diri mereka sendiri. Kelompok-kelompok feminis yang secara sadar dan penuh pertimbangan exclude laki-laki yang menolong kaum perempuan untuk mengambil langkah pertama menuju sikap politis dengan menghilangkan mental budak, percaya diri, harga diri dan kebanggaan
Filed under: Feminist-Sosialis Book