Optimalisasi sumberdaya air di wilayah pesisir dengan studi kasus di daerah pantai utara Karawang telah dilakukan untuk mencoba membantu memecahkan permasalahan dalam pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat wilayah pesisir. Studi tentang tatanan sumberdayaair yang terdiri dari analisis citra landsat, pengukuran geolistrik, survey hidrokimia, pembuatan sumur uji, loging daya hantar listrik (DHL), pengamatan pasang surut paras laut dan pengukuran infiltrasi merupakan langkah pertama. Membangun instalasi air tawar dengan menerapkan sistem pompa apung dan saringan di tempat terpilih merupakan langkah selanjutnya sebagai model optimalisasi. Sepuluh satuan geomorfologi teridentifikasi di daerah penelitian. Hampir sebagian besar airtanah dangkal ( kurang dari 30 m) yang diukur di sumur gali maupun airtanah dalam dari sumur penduduk dalam keadaan payau ringan, payau berat sampai asin dengan kisaran nilai DHL lebih besar dari 2500 ms/cm. Penyusupan air laut melalui Citarum memberikan pengaruh terhadap perubahan kualitas airtanah yang berada dalam pematang pantai dan alur-alur sungai purba di daerah penelitian. Namun demikian,
Parameter fisika dan kimia air lainnya seperti temperatur, pH, unsur utama kimia air ( K, Mg, Ca, HCO3, dan SO4) kecuali Na dan Cl berada dalam kisaran nilai normal. Analisis logam berat (Ni, Zn, Cd, Cu, Pb, dan Cr) yang dilakukan terhadap conto air sumur gali dan air Citarum juga tidak menunjukkan adanya kandungan logam berat yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut. Pendugaan geolistrik sampai kedalaman 250 meter juga tidak memperlihatkan adanya indikasi akifer tawar. Adanya tiga lapisan nilai tahanan jenis beserta kedalamannya dapat ditafsirkan, namun nilai tahanan jenis setiap lapisan sangat rendah yaitu dibawah 5 ohm.m.
Litologi berupa lanau, lempung dan pasir halus yang mendominasi batuan daerah penyelidikan menyebabkan laju infiltrasi sangat rendah yaitu antara 0.17 hingga 0.23 mm/menit. Rendahnya nilai laju infiltrasi maka tidak mengherankan bila daerah ini termasuk daerah rawan banjir.
Sumber air tawar yang cukup potensiil ditemukan di kampung Kalimati. Lokasi ini merupakan cabang Citarum yang sudah mati (alur cabang sungai purba). Kajian hidrologi terhadap kondisi air ini perlu dilakukan lebih jauh mengingat sumber air ini tidak mengalami perubahan kualitas yang berarti walaupun sungai induknya telah berubah jadi asin pada saat kemarau panjang.
Nilai tahanan jenis batuan di lokasi ini sampai kedalam 6 meter sekitar 8 hingga 10 ohm.m., nilai DHL 1000-1100 ms/cm, dengan ketebalan kolom air sekitar 2 meter. Di lokasi ini dibangun seperangkat instalasi air yang terdiri dari sumur optimalisasi yang dilengkapi dengan sistem pompa apung dan saringan. Sehingga air yang ada di lokasi tersebut dapat terambil secara optimal untuk dijadikan conto dan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
sumber : http://opac.geotek.lipi.go.id
sumber : http://opac.geotek.lipi.go.id