Dalam merubah corak produksi masyarakat menjadi ekonomi kapitalis,
dominasi imperialis menggunakan dan mengkombinasikan hubungan sosial dan produksi pro kapitalis dan tradisional. Lahirnya kapitalisme di Eropa barat pada negara-negara maju dilakukakan melalui evolusi kaum demokrat borjuis dengan menggulingkan kelas penguasa feodal. Berbeda dengan negara-negara kolonial, imperialis justru mendukung keberadaan hirarki yang ada dan klas penguasa pro kapitalis yang reaksioner dan menggunakan berbagai cara untuk menjaga stabilitas dan memaksimalkan penghisapan
Kapitalisme Eropa secara brutal berekspansi ke Asia, Amerika latin dan Afrika, menggunakan kekerasan, pemusnahan, perkosaan dan berbagai teror dalam skala besar juga perbudakan atas penduduk asli Afrika. Bahkan misi keagamaan kristen juga berfungsi sebagai alat dalam melakukan ekspansi
Dalam perang dunia ke II terjadi perebutan kekuasaan antara kolonialis Eropa dan imperialis baru-Amerika-yang ingin menguasai pasar dunia ketiga dan sumber alamnya dengan mendorong perjuangan kemerdekaan di negara-negara jajahan Eropa di Asia dan Afrika. Sehingga walaupun negara-negara ini memperoleh kemerdekaan namun secara ekonomi didominasi oleh korporasi kapitalis raksasa dari negara-negara imperialis
Ekspansi terus berlanjut hingga saat ini walaupun sudah tidak menggunakan senjata dan pasukan namun melalui bank-bank imperialis dan korporasi transnasional dengan kedok pinjaman dan hubungan perdagangan menghisap sumber alam di dunia ketiga untuk negara-negara kaya. Dampak dari ekspansi ini bukan hanya secara ekonomi, tapi juga terjadi krisis lingkungan secara global, seperti rusaknya lapisan ozon, tidak terkontrolnya produk-produk beracun, polusi udara, laut, tanah, air minum, erosi dan kerusakan lapisan tanah dan perusakan hutan
Ekspansi pasar kapitalis mempunyai pengaruh yang kontradiktif bagi kaum perempuan didunia ketiga, walaupun secara umum situasi kaum perempuan berhubungan secara langsung dengan industrialisasi yang sedang berjalan. Pada satu sisi, kaum perempuan diperkenalkan pada hubungan ekonomi baru yang dapat menjadi dasar untuk menghancurkan penindasan sejak berabad lalu. Namun disisi lain terjadi diskriminasi dan eksploitasi dengan wajah baru, yang menggunakan tradisi kuno, ajaran agama dan prasangka yang anti perempuan. Namun perkembangan yang tidak sama di berbagai masyarakat juga memberikan kontradiksi yang mengejutkan, contohnya kemandirian ekonomi yang relatif pada kaum perempuan Afrika yang mendominasi pertanian primitif di beberapa daerah di Afrika
Perkembangan proses produksi kapitalis di dunia ketiga untuk kepentingan imperialisme. Dengan ini industrialisasi berjalan lambat dan tidak seimbang