Karawang,(GM) - Devisa yang bersumber dari tenaga kerja Indonesia luar negeri (TKILN) untuk Kabupaten Karawang mencapai Rp 600 miliar/tahun. Jumlah TKI asal Kabupaten Karawang yang berada di luar negeri mencapai 25.000 orang.
Para calon TKILN asal Karawang akan diberi pembekalan dengan melaksanakan penyuluhan dan memberikan keahlian agar bisa bekerja dengan baik di luar negeri, yang akan dilaksanakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Madani Isntitute bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang.
Staf Ahli LSM Madani Institute Kabupaten Karawang, Cepyan Lukmanul Hakim mengatakan, pihaknya akan menggelar workshop untuk para calon TKI asal Kabupaten Karawang yang berniat berangkat ke luar negeri menjadi TKI.
"Mereka perlu pembekalan keahlian agar bisa bekerja dengan baik di luar negeri. Kami akan berikan penyuluhan bagi mereka," kata Cepyan.
Dikatakannya, animo masyarakat Kabupaten Karawang sangat tinggi untuk menjadi TKI ke luar negeri karena dorongan faktor ekonomi, sosial budaya, dan kurangnya lapangan pekerjaan di Indonesia, serta faktor pendidikan
. "Oleh karena itu, para calon TKILN tersebut perlu wawasan dan pengetahuan dan kami akan memberikan pelatihan bagi mereka. Karena, keberangkatan mereka ke luar negeri atas dasar niat untuk memperbaiki perekonomian keluarganya di kampung halaman," katanya.
Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan pihaknya, sekitar 25.000 warga Kabupaten Karawang mencari nafkah di luar negeri. Keberadaan TKI tersebut mampu memberikan devisa terhadap Kabupaten Karawang sebesar Rp 600 miliar/ tahun. Devisa ini tidak sedikit, namun perlindungan bagi para TKI yang sedang berada di luar negeri sering mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi. (B.56)**
Staf Ahli LSM Madani Institute Kabupaten Karawang, Cepyan Lukmanul Hakim mengatakan, pihaknya akan menggelar workshop untuk para calon TKI asal Kabupaten Karawang yang berniat berangkat ke luar negeri menjadi TKI.
"Mereka perlu pembekalan keahlian agar bisa bekerja dengan baik di luar negeri. Kami akan berikan penyuluhan bagi mereka," kata Cepyan.
Dikatakannya, animo masyarakat Kabupaten Karawang sangat tinggi untuk menjadi TKI ke luar negeri karena dorongan faktor ekonomi, sosial budaya, dan kurangnya lapangan pekerjaan di Indonesia, serta faktor pendidikan
. "Oleh karena itu, para calon TKILN tersebut perlu wawasan dan pengetahuan dan kami akan memberikan pelatihan bagi mereka. Karena, keberangkatan mereka ke luar negeri atas dasar niat untuk memperbaiki perekonomian keluarganya di kampung halaman," katanya.
Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan pihaknya, sekitar 25.000 warga Kabupaten Karawang mencari nafkah di luar negeri. Keberadaan TKI tersebut mampu memberikan devisa terhadap Kabupaten Karawang sebesar Rp 600 miliar/ tahun. Devisa ini tidak sedikit, namun perlindungan bagi para TKI yang sedang berada di luar negeri sering mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi. (B.56)**
Sumber : Galamedia